Rabu, 26 Desember 2012

Sex and IQ? Don't ask: We don't want to know!

Psychology Today

IQ tests habitually hide sex differences in cognition

In a previous post, I drew attention to modern prudery about the reality of sex differences understood in terms of personal costs and benefits. But cognitive differences between the sexes are no less important, and here as elsewhere present-day PC prudishness shows itself in an attempt to conceal the truth.

The first, and in many ways most important fact—and one that may surprise many readers as it did me when I first found out about it—is that items showing large sex differences are always omitted from IQ tests such as the widely-used Wechsler. The result, of course, is that standard measures of IQ systematically obscure sex differences in intelligence—despite the fact that Wechsler himself commented that he had a “sneaking suspicion that the female of the species is not only more deadly than the male, but also more intelligent.”

But however that may be, males averagely do better in tests of mathematical reasoning (especially geometry and logic); embedded-figure tasks; target-directed motor skills (irrespective of practice); and some—but not all—spatial skills. For example, in tests of ability to visualize spatial rotation, men perform better than women, and although brain injury degrades performance of both sexes equally, testosterone greatly improves female performance. Boys always win the National Geography Bee (which tests children grades 4-8 in US schools on knowledge of places), and at college, male students can locate twice as many countries on unlabelled maps as can females. IQ tests omit items on mechanical comprehension, but US Air Force tests show a male effect size of 0.95 for this ability (which means that the average male performs better than about 80% of females).

In comparison, females are averagely superior to males in tests of social judgment; empathy and co-operation; language skills (such as finding synonyms, where the average woman can name twice as many as the average man); perceptual speed (for example, finding matching items); fine-motor co-ordination; pretend play in childhood; and arithmetic. More generally, women exceed men in facial expressiveness, interpretive skill, gazing, smiling, and expressiveness of body language. A meta-analysis of many studies concluded that women also exceed men on measures of anxiety, trust, tender-mindedness and gregariousness, whereas men exceed women on assertiveness—a difference which is invariant across ages, educational levels, and nations. According to another meta-analysis, men are more aggressive and restless, are more likely to lead groups, and to contribute more in small groups. Women, by contrast, make greater social and emotional contributions to groups and are more easily influenced by them. Universally, women are also more religious than men (when they are allowed to be), are less likely to take risks and indulge in violence, and have superior ability to inhibit their impulses.

Although routinely denied, disputed, and disparaged, these findings are important because they suggest that male and female cognitive abilities may not have evolved in exactly the same way and that the two fundamental modes of cognition—mentalistic and mechanistic—are also relevant to sex differences, with males being more mechanistic and females more mentalistic (and indeed even hyper-mentalistic where the issue of religion is concerned). This would immediately explain the findings set out above as well as the cleverly-concealed sex differences in intelligence.

Female intelligence, to put it simply, is more mentalistic in quality thanks to women’s greater degree of parental investment in particular and social adaptation in general. Men, by contrast, turn out less mentalistic thanks to their lower levels of parental investment but much higher degree of mating effort (the 10-times-married-man-having-10-times-more-children-than-a-10-times-married-woman effect I mentioned in a previous post). In our primal hunter-gatherer past, this would have amounted to a mechanistic kind of intelligence more concerned with hunting, fighting, competing with other males, and manufacturing the weapons and tools appropriate to these activities. Men, to put it shortly, have minds more concerned with things, women have mentalities more related to people, and the difference shows in cognitive tests, whatever the testers may have wanted you to think.

http://www.psychologytoday.com

Minggu, 23 Desember 2012

This is About my Trip..."Pantai Cermin"



Akhirnya jadi juga…,
Kata Kak Zuna, “lain kali kalau mau buat janji liat-liat orangnya ya Non”
Gubrak…..!, Kena sindir, Te Ou Pe lah buat teman-temen lantai 2.
12-12-2012, mau buat acara seru-seruan. Dari rumah udah bawa baju, udah bilang ke ortu mau kelayapan, besoknya langsung pergi kerja lagi. Jadi taulah,  baju apa aja yang udah di bawa, baju main dan baju formal (baju untuk kerja). Eh, Kak Marissa buat rusuh, batal deh acaranya.
15-12-2012, mau main bareng anak-anak pelayanan ke Parapat. Yah sama kejadiannya, dari rumah udah bawa baju, udah bilang ke ortu mau pergi main, udah ambil uang di ATM, udah beli banyak snack di Cambridge, udah jam 1 siang di hari sabtu, yang lainnya juga udah ngumpul diparkiran, eh tinggal pergi doang, taunya batal.
Begitu juga dengan yang ini, 05-01-2013, rencananya mau main dengan teman-teman SMP ke Siantar, eh rupanya ketiban Diklat di tanggal itu, speechless deh.

Pelajaran untuk kasus ini, kita hanya bisa berencana, Allahlah yang menentukan.

Dan untuk menghiburku, untuk semua batalnya  rencana ini, teman2 lantai dua yang baik hati dan tidak sombong mencetuskan ide, “mari kita bawa adek kita main-main ke pantai cermin”

“Asikk….!”
“Horee……!!!!!”

Yup, ini pertama kali loh ke pantai cermin (kasiannya……), sebenarnya udah sering juga sih, rencana ke sana.
-       Rencana dulu sama keluarga, eh keluarga pada pergi, akunya yang g pergi,
-       Terus pernah juga rencana sama kawan-kawan kuliah, ujung-ujungnya batal,
-       Terakhir, rencana pergi sama temen yang lain, ga taunya batal juga, katanya sih dianya sakit.


Dan akhirnya seperti kata  Kak Zuna, “lain kali kalau mau buat janji liat-liat orangnya ya Non”

Over All, aku suka langitnya, anginya, terpaan ombaknya, dan suara airnya. Perpaduan yang baik. Yup, foto-fotonya sudah aku upload di FB. Tapi, aku g suka airnya, airnya kenapa ya? Kok keruh gitu…? Hmmm…, memang g ada yang sempurna ya…?

Next trip tangkahan. 29-30 Desember 2012.
Mari kita berdoa, agar jadi…..!


  

Kamis, 20 Desember 2012

Satu Tahunan



20-12-2012
Yes, I am still here.
Hari ini aku mengetahui dan hari sebelumnya selama satu tahun aku juga telah merasakan ini, Si Regional Head yang memilihku. Thanks for your opportunity. Terima kasih telah mempercayaiku, saat semua orang meragukanku. Terima kasih telah menjadi tulang belakangku, saat semua orang tidak mau mendengarkanku.

Pelajaran hidup, jadilah penguasa, dan semuanya akan baik-baik saja.

Hari ini genap setahun sudah, dan semua hakku muncul, hak cuti, hak kuliah, hak untuk membentuk keluarga baru, hak kemudahan finansial, dan hak apa lagi ya?

Allah,
Terima kasih, untuk satu tahun yang indah, teman-teman yang baik, atasan yang penuh kasih sayang, rezeki yang lebih, pekerjaan yang menumpuk, semangat yang tak pernah padam, badan yang selalu mampu melewati hari demi hari, pemikiran dan ide-ide yang baik, dan semua hal yang telah menjagaku menjalani hari-hari.
Terima kasih juga buat kedua orang tua dan keluarga yang sangat mendukungku, telah mendoakanku, dan yang selalu sayang aku.

End now, sebagaimana yang telah aku tulis dalam perencanaan 2013 ku, “Regional one will be number one” dan semua orang yang telah meragukanku will standing applouse, itu janjiku. (Semangat Noni...!)
-----------------------------------------------------
Buat Mbak yang berulang tahun hari ini, selamat ulang tahun ya Mbak, semoga kita menjadi tim yang kompak, saling mendukung, dan satu lagi Mbak, jangan suka merepet, ntar cepat tua loh Mbak..., jauh jauh nelepon aku cuma mau bilang "Noni saya kirim email, segera balas..," isi BBM mu juga cuma itu-itu aja...Mbak. Hehehehehe
-----------------------------------------------

one more again, thank you Allah for everything...




Minggu, 02 Desember 2012

Lagu Galau

Lagi undangan
Kata Enyak awak,"Pulang yok Non, lagunya sedih kali...."



Judika – Aku Yang Tersakiti

Pernahkah kau merasa
Jarak antara kita
Kini semakin terasa
Setelah kau kenal dia

Aku tiada percaya
Teganya kau putuskan
Indahnya cinta kita
Yang tak ingin ku akhiri

Kau pergi tinggalkanku
Tak pernahkah kau sadari
Akulah yang kau sakiti
Engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari

Oh Tuhan tolonglah aku
Hapuskan rasa cintaku
Akupun ingin bahagia
Walau tak bersama dia

Memang tak ‘kan mudah
Bagiku ‘tuk lupakan segalanya
Aku pergi untuk dia

Tak pernahkah kau sadari
Akulah yang kau sakiti
Engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari

Oh Tuhan tolonglah aku
Hapuskan rasa cintaku
Akupun ingin bahagia
Walau tak bersama dia… dia…

Rabu, 28 November 2012

Jd Cew Harus????




Ingat, dibalik pria yang berhasil, tentunya ada wanita hebat yang mendampinginya.

Mulai dari mana Ўªãª?
Wew, malam itu antara magrib dan isa, aku minum es kelapa di Simpang Denai dengan seorang cowok "Marga Hasibuan", eits jangan salah kaprah, dia hanya kawan SMP-q.

E: Aku sedih banget ini Non, cew yg ku sukai akan segera menikah bulan depan.
N: ‎​​Õo°˚˚ºo:Ooº°˚˚°ºÕH yaa??, itu pasti sangat menyedihkan. Ўªãª udahlah g jodoh, Ўªãªkinlah seseorang yang baik sedang dipersiapkan Tuhan untukmu.
E: iyaa sihhh...
N: liat deh (aku menunjukkan gambar, di sana tertulis: CINTAKU BOLEH GAGAL SAAT INI TAPI STUDY & CAREER KU HARUS SUPER, KARENA SUKSES AKAN MENGUNDANG CINTA YANG LEBIH BERKELAS).


E: hmm, aku g perlu cinta yang berkelas Non, aku maunya cew yg sederhana
N: bah??? Kapan cewek2 mw maju, kalau cow2 pada nyariknya cew sederhana mulu.
E: ‎
ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ , noni2. Astaga...

Yup cewek merupakan tiang negara, kenapa?
Menurutku, Karena ditangannyalah generasi bangsa terbentuk, terdidik, terpelihara, tumbuh dan berkembang. Untuk itu cewek itu harus menjadi pribadi yang hebat.
Menjadi sederhana tidak dilarang, asalkan sederhana yang dimaksud disini adalah sederhana yang mengacu pada pengertian bersahaja dan bersahaja tentu saja sangat disarankan.
Namun, jika sederhana diartikan sebagai cewek biasa2 aja, pemikiran dan pengetahuan yang serba sederhana alias minim, huh, mau jadi apa dunia ini??

Right, tugas cew2 itu  amat sangat mempengaruhi dunia. Untuk itu kami harus menjadi pribadi yang hebat.

Ingat, dibalik pria yang berhasil, tentunya ada wanita hebat yang mendampinginya.

Heloo para cowok, mau tidak mau kamu harus berjiwa besar mengakui kalimat itu yaa....

So, siapa wanita hebat yang menyertai keberhasilanmu? Jangan sia-siakan wanita itu yaa.

Buat seseorang yang masih menjadi rahasia tuhanku, aku ingin menjadi wanita hebat itu, yang mendampingimu mengukir pelangi keberhasilan.