"Naik
kereta api.....tut..tut..." Ada yang masih hapal lagu ini?
4
sekawan ini akhirnya berhasil me-remind ntuuh lagi, Ahmad Junaidi
"JUN", Ridya Tiyastiti "TIYAS", Putrilia Rahman
"PUTRILIA", dan aku sendiri "NONI".
Cerita
ini bermula, saat semuanya tidak ada yang mau menyetir mobil dan menolak ajakan
teman yang baik hati, yang bersedia menampung empat sekawan itu dalam mobilnya
tanpa menyetir. Kereta api merupakan salah satu solusi yang 4 sekawan ini pilih
untuk menempuh perjalanan Medan-Tebing.
Banyak
hal yang menarik untuk diceritakan, untuk menjadi suatu kisah dan pelajaran
yang cukup berharga sehingga layak untuk di published in this blog.
"PEDE"
Hari
Sabtu yang kata sebagian orang sih weekend, tapi lagi2 tidak bagi 4
sekawan ini, saia sendiri harus bekerja, Jun n Putrilia harus les toefl,
sedangkan Tiyas, silahkan tanya saja padanya dia ngapain..., hehehe
Dengan
jadwalnya masing-masing, dengan gayanya, 4 sekawan ini berjanji akan berkumpul
di stasiun jam 12.20, dan, dan, dan tak satupun yang muncul di jam itu, alias
TELAT, alias ketinggalan kereta, hehehheee.
Kereta
selanjutnya jam 14.20, lamanyaaaaaaaaaaaa..., dan cerita punya cerita, kami pun
hampir ketinggalan kereta yang berikutnya? Why? Biasa, ngerumpi di stasiun
sampai lupa waktu.
"Kalian
naik kereta api jam berapa?" tanya seseorang di stasiun.
"Kereta
api jam 14.20, ke siantar Pak" jawab Jun.
"Kan
udah mau berangkat..."
"Oh
makasih ya Pak"langsung aja semuanya bergegas
Nyaris
untuk yang kedua kali ketinggalan kereta,
dan
tahukah kamu? kalau kita mau naik kereta api itu, kita harus masuk melalui
Peron.
Nah,
ini nih, cowok tercakep diantara kami, ngotot mau langsung naik, langsung
nyebrang, nyelonong gitu aja.(Ampun deh!)
"Jun,
Jun jangan buat malu ya, nanti kita masuk koran, ditemukan 4 ABG, melanggar
peraturan perkereta apian, dan ternyata setelah dicek KTP ke-4nya ABG tua"
celetukku.
"INI
Tuh Kereta Api pa, bukan Odong2" lanjut Putri