Jumat, 21 Juni 2013

Odong2 atau Kereta Api

"Naik kereta api.....tut..tut..." Ada yang masih hapal lagu ini?
4 sekawan ini akhirnya berhasil me-remind ntuuh lagi, Ahmad Junaidi "JUN", Ridya Tiyastiti "TIYAS", Putrilia Rahman "PUTRILIA", dan aku sendiri "NONI".

Cerita ini bermula, saat semuanya tidak ada yang mau menyetir mobil dan menolak ajakan teman yang baik hati, yang bersedia menampung empat sekawan itu dalam mobilnya tanpa menyetir. Kereta api merupakan salah satu solusi yang 4 sekawan ini pilih untuk menempuh perjalanan Medan-Tebing.

Banyak hal yang menarik untuk diceritakan, untuk menjadi suatu kisah dan pelajaran yang cukup berharga sehingga layak untuk di published in this blog. "PEDE"

Hari Sabtu yang kata sebagian orang sih weekend, tapi lagi2 tidak bagi 4 sekawan ini, saia sendiri harus bekerja, Jun n Putrilia harus les toefl, sedangkan Tiyas, silahkan tanya saja padanya dia ngapain..., hehehe

Dengan jadwalnya masing-masing, dengan gayanya, 4 sekawan ini berjanji akan berkumpul di stasiun jam 12.20, dan, dan, dan tak satupun yang muncul di jam itu, alias TELAT, alias ketinggalan kereta, hehehheee.

Kereta selanjutnya jam 14.20, lamanyaaaaaaaaaaaa..., dan cerita punya cerita, kami pun hampir ketinggalan kereta yang berikutnya? Why? Biasa, ngerumpi di stasiun sampai lupa waktu. 

"Kalian naik kereta api jam berapa?" tanya seseorang di stasiun.
"Kereta api jam 14.20, ke siantar Pak" jawab Jun.
"Kan udah mau berangkat..." 
"Oh makasih ya Pak"langsung aja semuanya bergegas

Nyaris untuk yang kedua kali ketinggalan kereta, 
dan tahukah kamu? kalau kita mau naik kereta api itu, kita harus masuk melalui Peron. 
Nah, ini nih, cowok tercakep diantara kami, ngotot mau langsung naik, langsung nyebrang, nyelonong gitu aja.(Ampun deh!)
"Jun, Jun jangan buat malu ya, nanti kita masuk koran, ditemukan 4 ABG, melanggar peraturan perkereta apian, dan ternyata setelah dicek KTP ke-4nya ABG tua" celetukku.
"INI Tuh Kereta Api pa, bukan Odong2" lanjut Putri  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar