Senin, 07 April 2014

Tigalingga, Done!!!

Akhirnya, setelah maju, mundur, mundur lagi, maju lagi, mundur dan kemudian tanggal itu tiba. Septri bilang, "Thanks for everything, diantara yang lainnya, kamulah yang paling tahu bagaimana kisah cinta ini berjalan", waw, aku jadi terharu.
Next, judul hidupku kali ini adalah, 'Ketika Sohib loe Married Deluan Jilid 2'. Jilid 1, sudah sama FARHANI INESYA PUTRI 'PUTRI'. Yup sebenarnya, banyak juga sih sohibku yang telah married, ada Malina n Armai (Sohib Zaman SMP-SMU) dan Dini Rahmi (Sohib Zaman SD-SMP) tapi dipersimpangan jalan menuju kampus, kami sibuk masing2, dan aku kemudian mengahabiskan waktu-waktu bersama dengan rekan-rekan sejawatku di F.Psi USU.
Than sekarang Septri menikah, Septri akan menghabiskan sisa hidupnya, menua bersama suaminya di SABANG, ikut suami.  "Aku berdoa untukmu Sep, semoga rumah tangga Septri dan bg Iwan selalu bahagia, berlimpah rezeki, dan dikaruniai anak2 yang sehat jasmani, akal, budi, dan ruhaninya. Amin"

Kabut tebal
Malam itu, our pilot "bg hun-hun" (suaminya Putri), mengendarai Nissan Livina-nya, dengan sabar dan hati-hati. Kabut begitu tebal malam itu, jalanan sangat sepi, hanya ada hutan dan jurang, yang silih berganti. Cemas iya, sangat. "Demi-mu sep...!!!" Sementara yang lain tertidur sepanjang perjalanan, aku sepanjang jalan berdoa, berdoa semoga kami selamat sampai tujuan. Jalanan sangat sepi, hanya mobil kami yang ada di jalan itu."Bagus karena g ada saingan di jalan" begitu salah satu dari kami berkomentar. Tapi aku merasakan yang berbeda, sepi itu berarati, harus waspada. Sekali lagi, "Demi-mu Sep..."

Akhirnya, alhamdulilah, jam 23.30 setelah menghabiskan 6 jam 1/2 diperjalanan,"Tigalingga Done." Kampung Jawa Bawah, Tigalingga Kab Dairi, we are arrive. Mari kita ramekan pesta "wak ncep" (nama lain si Septri).

Acara berlangsung sangat tradisional, dengan piring dan gelas kaleng, "baru di tempat mu Sep, aku temui yang begini", adat jawa, ibu ibu yang rewang, masyarakat yang saling gotong royong khas pedesaan, dan yang paling peting adalah Penganten yang cantik. "Sihiyy, kawan awak jadi manten." Perjalanan yang mendebarkan terbayar sudah.
----------------------------------------
Persahabatan itu memang bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu, lalu siapakah yang akan menjadi sahabat yang akan menua dengan ku, yang akan mengahabiskan malam dan siang bersama, yang akan menjadi penyempurna setengah agama ini, seperti yang Adek Didi (Adeknya Rio) pernah bilang ke aku, sahabat yang akan menjaga kakak sepanjang usia, Siapakah dia?, Siapa yang tahu?
----------------------------------------
Perjalanan pulang tidak kalah seru dengan perjalanan pergi, hmm, banyak tempat yang kami singgahi. Singgah di Taman Simalem dan Taman Lumbini. Taman Lumbini, aku sudah berapa kali ya kesana, 6 kali mungkin. "hehehe..."
Next session dimana lagi ya? pesta berikutnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar