Rabu, 31 Juli 2013

Simpelkan?

Satu geng rekan sejawat yang tediri dari Bakwan, Lemper, Risol, Kroket, Timpan, Lepat, Dadar, dan Molen, sedang kongkow di sebuah mol terbesar yang ada di kota Medan.

Ssst..., jangan langsung menuduh, mereka ini sesungguhnya bukan kaula muda yang hobby nge-mol, yah keadaan saja yang memaksa mereka harus duduk di sana. Hehehe...

Yuhu...berparas tampan, didukung dengan almamater yang menjadi favorit pelajar di Indonesia Raya yang kini menjadikan mereka bagian dari aparatur negara, ditambah lagi dengan penghasilan yang di atas rata2, dan skill yang sangat high tech pasti dong mereka mudah mendapatkan cinta. Yup, cinta memang tidak bisa dibeli dengan uang, tapi uang bisa mempermudah cinta. Oh ternyata tidak demikian, rumus ini tidak berlaku untuk semua.

Bakwan contohnya, satu diantara  rekan sejawat tersebut, yang mendapat point Nol Besar dalam permalahan cinta dan sayangnya para rekan sejawatnya bukan menjadi pribadi yang menentramkan, malah sering ngusilin Bakwan. Bakwan pun hanya bisa pasrah, senyum malu sambil mengelus dada jika dicandain rekan2nya.

"Liat ntuh, Bakwan, segerombolan cew ABG, berani kamu kenalan?"tantang Risol.
"Ah g tertarik" Jawab Bakwan Cool.
"Ngaku aja kalau g berani" tambah Kroket, dan semuanya ketawa.
"Gimana mau dapat cew, kamu kenalan aja g berani" nasihat Lepat.
"Iya nih, dari dulu ceritanya cewek mulu, tapi gak ada satu pun yang nyantol" Lemper ikut berkomentar.
"Ayoo dong, Bakwan, mumpung masih belum jauh gih" Dadar menyemangati.

Naga Sari, cew yang bukan bagian dari rekan sejawat ini, hanya bisa ber-empati terhadap perasaan Bakwan.

Satu tahun telah berlalu sejak kejadian itu.
dan.., dan, dan...,
1, 2, 3.
"Aku minta maaf tidak mengenalkan dia dengan kalian sebelumnya, dia baru aku kenal, aku suka yah aku ajak aja nikah, simpelkan?" begitulah pengakuan Bakwan, sewaktu diprotes para rekannya.

1000 jempol untuk Bakwan, KERENNNNN.....

Jumat, 19 Juli 2013

Gadis di Tepi Jalan

Bunga..
Dimulai dengan senyum, dilanjutkan dengan tawa.

Sore itu dua saudara kembar, sebut saja namanya Bunga dan Kembang, baru saja meninggalkan sebuah toko tas ternama di kota Medan. Mereka berjalan kaki menyusuri pinggir jalan one way, menuju tempat peraktek dokter yang jaraknya tidak jauh dari situ. Ceritanya, mereka mau buka puasa bareng di rumah dokter.

Hmm, menikmati macetnya kota Medan, yang kelaksonnnya tidak ada henti-hentinya. (bising Bo...), ditambah lagi, suara serine yang ternyata berasal dari mobil polisi yang tengah mengawal pejabat. (huh.., nambah bising deh!!)

"Bung, kayaknya yang perlu dikawal itu kita deh!" kata Kembang kepada Bunga.
"yup benar, kita kan berpotensi diculik Bang" jawab Bunga menyetujui pernyataan Kembang.
"Secara kita cakep, imut, kalau di jual kan laku, hahaha, organ2 tubuh kita itu masih sehat, masih bisa dimultilasi dijual ke RS, yah g sih?" Bunga mengemukakan alasan.
"Bukan hanya itu girl, kita itu paham inventory psikologi, nanti kita di culik eh disuruh scoring, hahaha" Kembang juga mengemukakan alasan2 yang mewajibkan mereka harus dikawal.
"Pejabat itu untuk apa coba?, kan g palah berpotensi seperti kita?" (Waw, mereka mulai bernarsis Ria).

Kembang
Sepersekian detik dari daialog tersebut
Mbak..,Mbak.., naik Mbak?, mau keman Mbak? seorang pria mengendarai Toyota Avanza memanggil-manggil mereka. "Ayo Mbak, cepet Mbak, naik Mbak...!" teriak pria itu lagi meminta kedua gadis ditepi jalan ini ikut dalam mobilnya.

"Booo....!!!!" (Bunga mau berkata 'Bodat' kepada lelaki tersebut. Bodat itu kata kasar yang digunakan untuk memaki orang) masih bilang 'Boooo', Kembang mengajukan pertanyaan, "Abang, dari mana?".
Bunga kaget, kok Kembang malah respon positif sih, dan akhirnya Bunga sadar kalau lelaki itu adalah Driver di perusahaan tempat Kembang bekerja, dapat diidentifikasi dari baju seragam yang digunakannya.

Begitu turun dari mobil di depan peraktek dokter, Bunga langsung melepas tawa sambil berkata, "Loe tw g sih? Wa udah mau maki ntuh cow tadi, moment-nya soalnya pas kali. hahahaha...."  

Created by: NONI
Kumpulan cerita di bulan Ramadhan 1434H

Kamis, 18 Juli 2013

Belajar dari Waria

Waktu itu waktu Duha, kawan sekolah ku menghubungiku lewat BBM,  isinya seperti ini:

"Hmm Non, gimana sih caranya jadi pribadi yang lemah lembut, aku setiap hari dituntut sama cow ku untuk bersikap lembut"

Ngebacanya, aku pun jadi bingung, yah kalau aku tau bagaimana caranya pasti aku sudah deluan mempraktekkannya. Next, karena tidak mungkin tidak ada jawaban,sementara sudah bersimbol "R".
Aku pun menjawab: 

"Kamu ke orang yang salah, aku pun tidak tau bagaimana caranya, hehehe, ingatlah kalimat ini cin, aku wanita, lemah lembut adalah fitrahku, aku terdidik dan berpendidikan dan itu tercermin dalam kepribadianku.

dan tau g sih jawaban ntuh anak "Super sekali"

Hahahhahahaa....

Next, waktu aku pergi ke Jakarta dengan jadwal first flight aku melihat banyak waria di daerah makam pahlawan. Aku pikir2, waria itu kan laki2 yang disimbolkan dengan pribadi yang kasar, namun dia bisa menjadi amat sangat lembut, gemulai, jelita, dan cantik.

Kalau waria aja bisa, seharusnya wanita seutuhnya pun bisa menjelma menjadi pribadi yang lembut.  

Jumat, 12 Juli 2013

Tiba2 Kangen Kampus

Aku kangennnn.............................................. masa Indah itu, "Where The Human is humanized"
Tiba2 menyenandungkan lagu ini, secara perlahan, dan akhirnya para rekan-an menertawai aku, "kangen kampus ya?"
Mars Fakultas Psikologi USU
Menuntut ilmu dan mengabdikannya
Adalah tugas kita
Untuk dapat meraih cita-cita
Bulatkan tekad kita
Kami mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
Berperan serta dalam pembangunan Bangsa
Dalam mengemban tugas yang mulia
S’lama masih ada kehidupan umat manusia
Kami pasti akan berperan serta
Untuk membangun jiwa manusia yang seutuhnya
Menjadi tujuan kami utama
Kami mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara
Berperan serta dalam pembangunan Bangsa
Dalam mengemban tugas yang mulia

Real Magrib VS Laver Pool

Ketika menunggu berbuka, kamu mendukung siapa?
Real Magrib VS Laver Pool

Jumat, 05 Juli 2013

Moto hidup Terbaru



Suatu hari, dilantai II terjadilah dialog yang tak terduga.

“Dek, tau g pertama kali kamu mendarat di sini, orang di depan, telepon kakak, mereka bilang, Kak, kita lagi perlu karyawan lagi ya? yah kakak jawab, setahu kakak si penuh, kenapa? Terus di jawab lagi sama anak di bawah, ini ada kak calon karyawan kanyaknya anaknya akan mendominasilah, yah kakak jawab lagi, oh gitu, hajablah kita, takutnya untuk asisten si Boss, kakak denger Boss lagi cari assissten. ”

“Hah, mendominasi?” jawab si adek pasrah, g nyangka banget. “Terus menurut kakak gimana? Adek mendominasi?” Tanyak si adek penasaran.

“Mana ada mendominasi sama sekali,” si kakak ketawa, “Malahkan kakak rasa kamu itu malah lembut, mendengarkan, g ada marah-marah, malah kalau apa sering cari solusi” si kakak ketawa lagi, “jadi kakak itu ngerasa aneh loh dek, kok bisa lah anak di depan bilang gitu.”

“Iya kak, kakak g tau pas perpisahan Ci Ve, dia bilang sama aku, kamu itu dek, jangan lembut2 kali jadi orang, garang sikit, nanti g ada orang yang takut sama kamu.” Si adek ketawa. “Yaudalah sejak hari ini, moto hidup adek kak, Cerdas, Cantik, Ceria dan Cerewet”

“Tos…!”